Spionase industry adalah suatu kegiatan
untuk mengumpulkan informasi mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang
dianggap rahasia tanpa sepengetahuan dan mendapatkan izin dari pemilik yang sah
dari informasi tersebut. Yang membedakan spionase dengan bentuk pengumpulan
informasi intelijen lainnya adalah bahwa spionase bisa mengumpulkan informasi
dengan mengakses tempat di mana informasi tersebut disimpan atau orang yang
mengetahui mengenai informasi tersebut dan akan membocorkannya melalui berbagai
dalih.
Spionase biasanya dianggap sebagai
bagian dari upaya institusional. Istilah spionase pada mulanya dianggap sebagai
suatu keadaan memata-matai musuh potensial atau aktual, terutama untuk tujuan
militer, tetapi kini telah berkembang untuk memata-matai perusahaan, yang
dikenal secara spesifik sebagai spionase industrial.
·
Latar belakang terjadinya spionase industry
Dari sekian banyak Lembaga atau organisasi, kegiatan
spionase sudah menjadi kegiatan yang menguntungkan untuk pihak-pihak yang
melalukan spionase. Kerumitan utama dari
suatu Lembaga atau organisasi adalah untuk selalu menjaga kerahasiaan agar
dapat selalu aman karena menyangkut Lembaga itu sendiri. Maka banyak Lembaga atau
oranisasi berlomba-lomba untuk melakukan spionase satu dengan yang lainnya yang
menyebabkan perang dingin antar organisasi, oleh karena itu setiap Lembaga dan
organisasi harus paham dalam dunia spionase karena dunia spionase sudah sangat
popular untuk saat ini.
·
Metode atau cara yang digunakan untuk melakukan spionase industry
Spionase Industri merupakan hal yang strategis dalam
persaingan bisnis untuk dapat mengetahui informasi dan aset berharga lawan
bisnis. Bagian paling penting dalam sebuah persaingan adalah membaca strategi
lawan. Semakin profesional berspionase maka makin terbuka peluang memenangkan
persaingan.
Ada
empat tahap sederhana yang dapat dilakukan dalam kegiatan spionase.
1. Perencanaan.Merencanakan tujuan dari kegiatan spionase, baik bidang industri, ekonomi, teknologi, maupun militer.
2. Mengumpulkan informasi. Biasanya dengan memata-matai seseorang yang berkedudukan tinggi di suatu badan intelengen atau perusahaan.
3. Pada tahap ini informasi maupun data yang sudah ada di tangan harus dianalisa dan digodok, dan dirombak ulang untuk diterapkan (teknologi)
4. Semua hal yang sudah diperoleh, dijadikan bahan untuk mengolah dan mempraktekkannya di tempat atau negara sendiri.
1. Perencanaan.Merencanakan tujuan dari kegiatan spionase, baik bidang industri, ekonomi, teknologi, maupun militer.
2. Mengumpulkan informasi. Biasanya dengan memata-matai seseorang yang berkedudukan tinggi di suatu badan intelengen atau perusahaan.
3. Pada tahap ini informasi maupun data yang sudah ada di tangan harus dianalisa dan digodok, dan dirombak ulang untuk diterapkan (teknologi)
4. Semua hal yang sudah diperoleh, dijadikan bahan untuk mengolah dan mempraktekkannya di tempat atau negara sendiri.
·
Cara mencegah spionase industry
a. Melakukan
modernisasi system, yang diselaraskan dengan perkembangan teknologi saat ini.
b. Meningkatkan sistem pengamanan
jaringan komputer nasional sesuai standar internasional
c. Meningkatkan pemahaman serta keahlian tenaga ahli penjaga aset mengenaiupaya pencegahan yang berhubungan dengan spionase
d. Menggunakan software antispyware dan Mengenkripsi semua data dan informasi yang merupakan data
penting.
· Cara menanggulangi
spionase industry
a.
IDCERT (Indonesia Computer Emergency
Response Team)
Salah
satu cara untuk mempermudah penanganan masalah keamanan adalah dengan membuat
sebuah unit untuk keamanan. Masalah keamanan ini di luar negeri mulai dikenali
dengan munculnya “sendmail worm” (sekitar tahun 1988) yang menghentikan sistem
email Internet kala itu. Kemudian dibentuk sebuah Computer Emergency Response
Team (CERT) Semenjak itu di negara lain mulai juga dibentuk CERT untuk menjadi
point of contact bagi orang untuk melaporkan masalah kemanan. IDCERT merupakan
CERT Indonesia.
b.
Sertifikasi perangkat security.
Perangkat yang digunakan untuk menanggulangi keamanan semestinya memiliki peringkat kualitas. Perangkat yang digunakan untuk keperluan pribadi tentunya berbeda dengan perangkat yang digunakan untuk keperluan militer. Namun sampai saat ini belum ada institusi yang menangani masalah evaluasi perangkat keamanan di Indonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea Information Security Agency.
Perangkat yang digunakan untuk menanggulangi keamanan semestinya memiliki peringkat kualitas. Perangkat yang digunakan untuk keperluan pribadi tentunya berbeda dengan perangkat yang digunakan untuk keperluan militer. Namun sampai saat ini belum ada institusi yang menangani masalah evaluasi perangkat keamanan di Indonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea Information Security Agency.
·
Contoh kasus nyata spionase industri di
Indonesia
1.
Aksi Allen Pope
Allen
Lawrence Pope adalah seorang tentara bayaran yang ditugasi CIA dalam berbagai
misi. Salah satu misinya di Indonesia membantu pemberontakan PRRI/Permesta. Dia
tertangkap oleh TNI ketika usahanya mengebom armada gabungan Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia dengan pesawat pembom B-26 Invader AUREV.
Pesawatnya ditembak jatuh oleh P-51 Mustang milik Angkatan Udara Republik
Indonesia yang diterbangkan oleh Ignatius Dewanto. Dari dokumen-dokumen yang
disita, terkuak Allen Pope terkait dengan operasi CIA. Allen Pope menyusup di
gerakan pemberontakan di Indonesia untuk menggulingkan Soekarno.
2.
Intel Soviet
Jaringan intelijen Uni Soviet pernah beraksi
di Jakarta pada 1982. Seorang perwira tinggi TNI Letkol Soesdarjanto
membocorkan dokumen data-data kelautan Indonesia kepada Alexandre Finenko,
intel yang mengepalai kantor cabang maskapai Aeroflot di Jakarta. Soesdarjanto
ditangkap di sebuah rumah makan saat menyerahkan dokumen kepada atase militer
Soviet, Sergei Egorov. Finenko ditangkap 6 Februari 1982, mogok makan hingga
dideportasi pada 13 Februari. Sejak saat itu, operasi Aeroflot di Indonesia
ditutup oleh pemerintah Orde Baru.
3. Penyadapan Intelijen Australia
Dinas
intelijen Australia empat tahun lalu pernah berupaya menyadap telepon seluler
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Ani Yudhoyono. Informasi ini
terungkap dalam dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang
dibocorkan Edward Snowden. Sasaran lain penyadapan adalah Wakil Presiden
Boediono serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dan mantan
Duta Besar Indonesia buat Amerika Dino Patti Djalal.
sumber kasus (http://militerindonesiamy.blogspot.com)
sumber kasus (http://militerindonesiamy.blogspot.com)
penulis : kiki wijaya